Share

Picture of admin

admin

penulis sangat bergembira jika pembaca bijak dalam menggunakan hak literasinya

Jatuh

Jatuh

Siang yang mendung, menjadikan sore hari ini hujan. Dengan tanah yang basah dan air yang masih terus turun dari langit, tak ada jedah. Membuatku tak bisa dengan cepat berlari menuju ke arahmu untuk menepati janji sore ini.

Jatuh

andai aku jatuh sebagai hujan, tapi sayangnya aku adalah manusia.

Bagaimana rasanya jatuh? Lalu mengalir dan kembali jatuh. Aku pikir pasti rasanya bodoh, jika itu manusia. Tapi jelas akan berbeda jika hujan. Dia jatuh untuk kembali jatuh. Membawa kebahagian untuk pohon-pohon yang hamper mati di sekitaran jalan ini, menumbuhkan harapan baru, mimpi dan sebuah kenangan di masa depan bagi anak-anak yang berhujan-hujan di bawahnya.

Sayang, aku manusia yang juga bukanlah anak-anak. Kembali jatuh, hanya akan membuatku terlihat bodoh dihadapan semua makhluk di muka bumi. Menemuimu sembari menerobos hujan adalah kebodohan berulang yang aku lakukan. Aku jatuh melihatmu, aku jatuh lagi Ketika mengharapkanmu, dan jatuh kembali aku dalam kenangan juga menyiapkan kenangan akan jatuh untuk masa depan.

Aku jatuh kepadamu.

Picture of admin

admin

penulis sangat bergembira jika pembaca bijak dalam menggunakan hak literasinya

Share