Share

admin

admin

penulis sangat bergembira jika pembaca bijak dalam menggunakan hak literasinya

Matinya Seorang Pria

Matinya seorang pria

Kau pasti tahu bahwa kematian adalah hal yang paling tak menyenangkan untuk didengar, dilihat dan dirasakan. Untuk itu setiap aku patah hati aku akan menganalogikan rasanya seperti ditinggal mati. Lalu ketika aku bosan aku akan berkata bahwa aku seperti dekat dengan kematian. Aku tak sepenuhnya ingin merasakan kematian, bahkan melihat kematian saja aku tak bisa. Tapi, kematian bisa jadi alasan belas kasih paling luar biasa di muka bumi, kamu bisa bolos sekolah dengan aman ketika memberikan alasan “mati” kepada sekolah, kamu bisa kembali dengan pujaan hatimu jika kamu mengancam akan “mati”, luar biasa kan? Untuk itu aku kagum dengan hal ini. semua orang pasti akan mati, dan yang paling perlu kau ketahui bahwa mati itu pasti.

Seperi berita pagi ini Ditemukan mayat seorang pria di pinggir pantai kota yang istimewa, beritanya tersiar sampai ke pelosok negeri. Dia bisa saja dibunuh dan dibuang di pinggiran pantai tapi, kenapa si pembunuh memilih pantai yang tidak bisa dibilang sepi, pantai ini adalah tujuan dari semua orang luar dan dalam kota istimewa. penduduk kota kekurangan hiburan alam, dan pantai ini sebagai pemuas kebutuhan hiburan mereka. Perkiraan lain dia juga bisa sengaja datang dan menikmati indahnya pantai sesaat sebelum mengakhiri hidupnya. Pria ini ditemukan dengan kemeja lengan panjang yang tergulung, jam tangan dengan merk terkenal namun jelas kw dan celana kain lengkap dengan sepatu murah ala pekerja kantoran di kota besar, dompetnya hanya berisi sedikit uang dan satu kartu atm dan identitas siapa namanya dan dari mana berasal, dari benda-benda yang melekat di tubuhnya dan kartu yang ditemukan sudah jelas pria ini bukan orang kaya, mapan, ataupun tersohor, dan sudah jelas pula dari kalangan apa dia berasal. Mungkin dia berasal dari pegawai biasa yang frustasi tentang kebutuhan hidup yang semakin membelit.

di sekitar tempat ditemukan jasadnya ada sebatang pohon tumbang yang sudah mengering dan biasanya digunakan oleh pengunjung sebagai tempat duduk-duduk , di atas batang keringnya ada sisa-sisa abu dan puntung rokok yang sudah habis. Diduga laki-laki ini sebelum meninggal masih sempat menikmati beberapa batang rokok sendirian, karena hasil pemeriksaan menunjukan adanya air liur yang sama di sisa putung rokoknya. Mungkin dia menikmati pantai di malam hari yang sepi sembari berpikir dan merokok dan kemudian mati. Apa yang sedang dipikirkannya hingga bisa ia berniat bunuh diri? Jika benar ia bunuh diri, atau kenapa ia dibunuh jika ada orang lain yang melakukannya.

Berita sementara di tubuh pria ini tidak ditemukan tanda-tanda kekerasan, dia mungkin tidak dibunuh tapi bisa juga bunuh diri, begitulah analisa sementara pihak yang berwajib karena ditemukannya racun asernik di dalam tubuhnya. tapi mungkin setelah dilakukan pemeriksaan yang mendalam akan ditemukan hal-hal baru, bisa saja dia berada di pinggir pantai karena dibuang setelah dipaksa meminum racun dengan tangannya sendiri. Lalu putung rokok sebelum kematiannya? Di tempat kejadian juga tidak ditemukan sisa-sisa arsenic, dia juga tidak menunjukan sisa muntah, diare, atau sistem pencernaan yang rusak mendadak karena racun arsenik yang masuk ke tubuh dalam jumlah besar.

Ditubuhnya juga diberitakan jelas tidak ada luka, semisal luka tembak ala petrus di masa lalu yang gelap atau penganiayaan lain sebelum kematiannya. laki-laki ini juga tidak terlihat seperti gabungan anak liar, preman atau kelompok masyarakat yang merencanakan menggulingkan kekuasaan presiden kemudian harus dimusnahkan dan dibuang begitu saja di keramaian untuk memberikan shock therapy pada kelompoknya. Lagi pula pria ini hidup di jaman yang lebih maju, jauh dari masa lalu yang gelap. Jaman yang lebih maju membuat banyak orang lebih memilih bunuh diri ketimbang dibunuh.

Pria yang ditemukan meninggal di pinggir pantai ini telah diketahui identitasnya memiliki keluarga yang biasa-biasa saja, seorang ibu dan ayah yang berprofesi sebagai seorang petani di desa. Pria ini telah hidup sekitar delapan tahun merantau ke  kota besar usai menyelesaikan kuliahnya di teknik komputer. Di dalam saku celana panjang yang digunakannya ditemukan sebuah surat yang menyatakan dia bunuh diri, dan meminta maaf pada keluarganya telah melakukan hal yang tidak disukai oleh agama dan memalukan Dia juga meminta maaf karena telah mengecewakan kedua orang tuanya di kampung dan gagal membahagiakan mereka. Di dalam suratnya juga menuliskan bahwa“dunia penuh kemurkaan, hal-hal jahat dan aku sudah tidak mampu bertahan dalam dunia ini jika harus sendirian”.

namun dengan ditemukannya pesan dalam saku celana ini tidak serta membuat pihak berwajib berpikir bahwa ini adalah kasus bunuh diri. Sudah banyak kasus pembunuhan yang seperti ini, zaman sudah semakin maju tidak seharusnya kita mudah percaya dengan segala hal yang nampak.

Diketahui ia memiliki seorang kekasih bernama shovia, gadis semirip dewi menurut beberapa teman korban. Walau shovia tak punya kekuatan macam pengendali angin, air atau api alias tak sekuat dewi zaman dahulu. Di masa semua orang sudah sangat pesimis dengan kehadiran dewi di masa lalu, shovia merupakan angin segar apalagi untuk si korban. Dewi masa lalu hanyalah sebuah omong kosong, kecantikannya hanya sebuah cerita. Shovia tidak! Dia benar-benar ada dan dimiliki seorang bernasib naas.

Shovia telah tigapuluh hari tidak bertemu korban, dikatakan dia telah meninggal dunia. Ini juga masih hasil dari berita yang diberikan oleh beberapa saksi. Identitas Shovia masih dalam pencarian,  Shovia gadis yang banyak diidam-idamkan oleh banyak lelaki, di kantor ia jadi rebutan. Entah karena paling cantik di kantornya atau memang cantik secara umum dan mengglobal layaknya putri kecantikan. Lalu kenapa dia bisa menyukai korban? Si lelaki yang biasa saja. Tidak ada yang pernah tahu. Karena semua hal tentang cinta tak pernah jelas, juga mengandung hal yang tidak masuk diakal.

Yang paling penting dari pemberitaan bahwa tidak pernah ada dokumen jelas tentang shovia, hanya ada dokumen yang dibawa oleh perusahaan. Shovia seperti sebatang kara, sendirian, tak ada keluarga, tak ada teman dekat. yang ia punya hanyalah cinta dari sang korban. Jika dilihat dari kisah romantis, kehidupan mereka sungguh luar biasa. Si perempuan meninggal dan sang lelaki tak bisa hidup tanpanya sehingga rela mengakhiri hidupnya pula. Tapi bisa jadi ini tidak seromantis yang dibayangkan, ketika kau berpikir bahwa perempuan yang tidak punya identitas dan dokumen jelas bisa hidup dengan aman di Negara ini, kemudian mati begitu saja, tak pernah ada kejelasan karena apa dan di mana. Bisa jadi dia yang membunuh lelaki ini, tapi lagi-lagi tak ada alasan yang benar kuat kenapa jika shovia ingin membunuh pacarnya. Bisa jadi karena bosan? Tak mungkin dalam suatu hubungan yang sedang berjalan kau tak merasakan bosan, lalu ketika kau tak sanggup berkata bahwa kau bosan dan ingin meninggalkan pasanganmu, membunuh bisa jadi cara yang jitu walau dengan resiko tinggi. Ah cara ini tak menarik! Aku beri tahu cara yang paling jitu tanpa resiko dan sudah aku lakukan beberapa kali yaitu, pura-pura mati!

Aku Shovia, mati bukan melulu soal ditinggal, tapi juga meninggalkan. Jika patah hati karena ditinggalkan, (pura-pura) mati adalah cara meninggalkan orang yang dicinta, maaf maksudku pernah dicintai tanpa rasa bersalah. Walau kau harus melihat orang yang pernah kau cintai begitu kehilangan sampai akhirnya berniat mengakhiri hidupnya pula. Toh, bisa saja lelaki itu pun pura-pura mati.

dengan cara ini di tempat lain, aku akan hidup kembali.

admin

admin

penulis sangat bergembira jika pembaca bijak dalam menggunakan hak literasinya

Share